Kamis, 02 Juli 2015

KIAT MENINGKATKAN PRODUKSI JAMUR MERANG daerah Normal




 Membudidayakan jamur merang baik dengan media tangkos (limbah sawit) ,dengan jerami padi, ataupun media kardus semuanya memiliki teknik perawatan yang sama untuk meningkatkan hasil produksi jamur merang.
Perwatan yang diberikan untuk jamur merang berbeda dengan teknik dasar merawat jamur tiram.  Jika jamur tiram memiliki perawatan yang lebih mudah dan santai, jamur merang malah sebaliknya, perawatan yang diberikan harus sangat khusus dan mahir. Hal ini dikarenakan jamur tiram lebih mudah tumbuh. Perbedaan tempat biasanya juga sangat mempengaruhi cara perawatannya. Budidaya jamur merang di daerah normal (tropis) lebih mudah dalam mengatur suhu dan kelembapan ruangan dibandingkan dengan budidaya jamur merang di daerah yang tingkat panasnya sangat tinggi ataupun sangat rendah seperti di daerah Kalimantan dan pegunungan.
Perawatan yang intensif amatlah penting demi menjaga kualitas produksi selayaknya merawat tumbuhan hijau organic lainnya. Oleh karena itu para petani jamur perlu menjaga dan mengerti kiat meningkatkan produksi jamur merang.
Berikut beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan demi tercapainya produksi maksimum pada jamur merang hingga 30-35 % berat basah media adalah :

    A. Suhu
Kumbung harus diusahakan bersuhu tidak lebih dari 38o C atau kurang dari 30o C yakni antara 32-38o C. Mengapa? Karena pada suhu dibawah 30o C akan mengakibatkan bentuk tubuh jamur yang tak sempurna karena proses tumbuhnya yang cepat. Batang jamur akan memanjang dan kurus,serta  payung akan lebih cepat terbuka. Apabila suhu berada diatas 38o C tubuh jamur akan tumbuh kerdil dan payungnya keras. Bahkan gulma Coprinus akan tumbuh subur jika  suhu mencapai 40o C.
Lalu bagaimana cara mengatasi kelebihan suhu pada kumbung??? Yang bisa anda lakukan adalah membuat aerisasi yang baik dengan membuka jendela kumbung depan dan belakang untuk beberapa saat.


B. Kelembapan udara
Pertumbuhan jamur yang optimum adalah pada kelembapan 65% untuk miselium dan 80-85% untuk tubuh buah. Bagaimana jika kelembapan udara (relatif humidity/Rh) terlalu tinggi dan terlalu rendah??
Jamur merang akan mudah busuk, berwarna kecoklatan, cepat layu dan basah saat kelembapan udara antara 95-100%. Sebaliknya, kelembapan rendah dibawah 80% akan membuat jamur tumbuh dibawah media merang, kecil bertangkai panjang dan payung jamur mudah terbuka.

 C. Oksigen
Oksigen (O2) tidak hanya dibutuhkan oleh manusia saja, jamur yang bersifat saprofit pun juga memerlukan nya untuk tumbuh kembang yang baik., Oksigen sangat dibutuhkan pada saat stadia pembentukan tubuh terbentuk dengan aerisasi (aliran Udara) sedangkan saat miselium berkembang, kebutuhan akan oksigen hanya sedikit.
Usahakan kumbung jamur terpenuhi akan oksigen yang cukup, karena apabila oksigen dalam kumbung mengalami kekurangan akan menyebabkan payung menjadi kecil dan cenderung untuk mudah pecah, bentuk tubuh buahnya pun menjadi abnormal. kekurangan oksigen yang ekstrim dapat diketahui apabila seseorang yang masuk kedalam kumbung mengalami ketidaksadaran diri (pingsan) hanya beberapa menit saja berada didalam.
Suhu dan kelembapan udara dapat diatur kembali dengan membuka jendela kumbung selama 1- 2 jam.

D. Karbondioksida
Pengahambat pertumbuhan jamur merang biasanya karena adanya konsentrasi karbondioksida (CO2) dalam kumbung. Akumulasi karbondioksida sampai 5% menyebabkan jamur tidak pernah membentuk tubuh buah. Sementara itu, konsentrasi karbondioksida mendekati 1% menyebabkan tubuh buah akan memanjang (etiolasi) dan payungnya kecil.
Oleh karena itu, bukalah jendela kumbung hingga terjadi aliran udara untuk mengurangi konsentrasi karbondioksida, terutama pada stadia pemeliharaan. Namun, suhu dan kelembapan udaranya harus tetap dipertahankan optimum.

E.   Cahaya
Jamur merang sangat membutuhkan cahaya matahari tidak langsung untuk menginisiasi (memicu) pembentukan primordia atau tubuh buah yang kecil dan untuk menstimulasi pemancaran spora.
Umumnya spora cendawan atau jamur bersifat positif fotografik (tertarik cahaya) dan memancarkan sporanya ke arah cahaya. Ini berarti pemasukan cahaya hanya sedikit dan tidak lama (1-2 jam) pada 5-6 hari setelah peletakan bibit dan 2-3 hari setelah periode panen pertama.

F. Derajat keasaman
Miselium jamur atau cendawan dapat tumbuh pada kisaran derajat keasaman (pH) media 5,0 – 8,0. Untuk jamur merang, pH optimum media harus sekitar 6,8 – 7,0. Oleh karena itu, kompos jamur merang biasanya masam (pH dibawah 6) sehingga perlu diberi kapur agar pH-nya naik. Jika pH terlalu tinggi (lebih dari 7), tubuh buah jamur tidak berkembang baik. Dengan mengatur pH yang optimum untuk jamur merang sebenarnya sekaligus mengurangi pertumbuhan gulma jamur seperti Coprinus.

G. Sanitasi dan Higienis
Kumbung jamur yang tertutup tidak berarti selalu terhindar dari kontaminasi hama dan gulma sehingga setiap petani sangat dianjurkan untuk senantiasa menjaga kebersihan pada rumah jamur tersebut. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan:
1)    Pintu dan jendela kumbung harus bisa ditutup rapat. Gunakan kasa nyamuk pada jendela agar udara yang masuk dan keluar dapat tersaring dengan baik
2)     Gunakan keset (foam) yang setiap pagi dibasahi Sdengan karbol 2% atau kloroks 2%.
3)    etelah membersihkan kumbungdari kotoran atau sisa merang/kapas/dedak sangat diperlukan untuk melakukan sterilisasi kumbung setiap hari. Sterilisasi dilakukan dengan penyemprotan larutan formalin, gunakan penutup hidung dan jangan masuk kedalam kumbung karena formalin sangat beracun dan mematikan. Bila tidak dapat menjaga kesehatan diri, sebaiknya jangan memakai formalin, tetapi kloroks 2%.
4)    Amati selalu ruang di dalam maupun disekitar kumbung agar terhindar dari lalat, tungau, dan tikus. Lalat dan tungau dapat membawa spora kontaminan. Ayam pun jangan sampai masuk kedalam kumbung.
5)    Selalu cuci tangan dan kaki, berpakaian bersih, serta perlakukan dengan kasih sayang selama pemeliharaan jamur. Artinya, jangan menyiram, membersihkan, atau memetik jamur dengan cara kasar.
6)    Hindari keluar masuk kumbung terlalu sering, apalagi pindah dari kumbung satu ke kumbung lain. hal ini akan mempercepat terjadinya pencemaran. Mulailah meLakukan pemeriksaan kumbung dari stadia jamur yang paling muda penanamannya.
7)    Buanglah kompos dan bibit yang sudah jatuh ketanah, jangan dikembalikan pada rak lagi.
8)    Segera lakukan pemetikan pada jamur yang payungnya sudah mulai berkembang  atau baru pecah agar terhindar dari pemencaran spora.
9)    Gunakanlah keranjang atau wadah yang bersih dan selalu dicuci agar terhindar dari kontaminasi hama.
10) Berikan perhatian yang intensif pada kebersihan kumbung saat menyiram, memanen, dan membersihkan gulma.

Demikianlah kiat meningkatkan produksi jamur merang yang dapat dipraktekkan untuk meningkatkan hasil produksi jamur merang anda. Tidak semua teori yang ada sama dengan apa yang terjadi di lapangan, karena akan ada banyak hal yang mempengaruhinya. Bisa jadi anda akan menemukan hal luar biasa dibandingkan dengan apa yang sudah terjadi sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar