Senin, 13 Juli 2015

CARA PANEN JAMUR MERANG





Untuk memanen sebuah jamur pun harus memiliki cara khusus agar panen yang didapat bisa melimpah dan berkualitas. Jadi, anda pun harus mengetahui sedikit ilmu yang ingin saya bagikan ini.
Satu kumbung pembudidayaan jamur merang dengan segala proses yang telah dipersiapkan seperti  pada postingan sebelumnya dapat menghasilkan masa 20 hari panen secara berturut-turut. Selama masa panen ini, akan terjadi 3 kali puncak panen dimana jamur akan tumbuh hingga tiga kali lipat dari biasanya . jika rata-rata jamur panen mencapai 10-15 kg per hari, maka pada puncak panen ini akan mencapai angka 90 kg sekali panen. Masa puncak ini terjadi pada hari ke-3 panen dan kelipatannya. Pada puncak panen ini pemasaran pun harus lebih ekstra agar hasil yang didapat pun bisa sepadan.

Berikut adalah beberapa hal yang wajib diperhatikan saat memanen jamur merang:

1.       Sebaiknya menggunakan pisau kecil yang steril agar tidak mengganggu jamur merang lainnya yang belum siap panen.
2.       Jamur merang harus memiliki tempat peraduan segera setelah dipanen dari medianya, jangan biarkan jatuh ke lantai.
3.       Pastikan tidak ada media yang berceceran ke lantai saat masa pemanenan berakhir.
4.       Buatlah sedikit aerisasi dengan membuka sedikit pintu dan jendela untuk memberikan sedikit oksigen pada pemanen. Usahakan jangan terlalu lama.
5.       Sangat baik apabila jamur langsung dipasarkan saat itu juga.

Demikianlah, semoga bermanfaat bagi para petani jamur merang diluar sana.

081-222222-825

Kamis, 09 Juli 2015

MILYONER JAMUR MERANG




Siapa yang tak ingin menjadi MILYONER??? Dipenuhi banyak harta yang takkan habis hingga tujuh turunan. Membeli apa saja, kapan saja, dan dimana saja, bisa dengan mudah??? Seperti Dosen yang satu ini, Bapak Misa Suwarsa. (Wajar saja, wong dia toh dosen!)

Memang  beliau adalah dosen beberapa tahun yang silam saat masih muda. Namun yang menghantarkan beliau menjadi seorang MILYONER justru profesi setelahnya, yakni PETANI JAMUR MERANG. Pasti banyak diantara masyarakat yang memandang sebelah mata, hanya seorang petani saja tetapi bisa beromset milyaran. Itulah keajaiban dari kolaborasi antara kecerdasan dan ketekunan. Ide yang dipandang gila dalam kondisi yang tak mendukung pada masanya membuat prospek usaha ini hanya menjadi bahan ledekan saja.
Namun tidak dengan cara pandang Bapak doctor teknik kimia yang satu ini. Cita-cita yang begitu kuat ingin diwujudkan sama sekali tidak menghalanginya dari kondisi yang tidak mendukung, justru ia mengubahnya menjadi sebuah peluang emas yang membawanya dalam kejayaan.
Sungguh, tak ada yang tak mungkin di dunia ini. Bahkan terkadang muncul dari hal kecil yang dipandang tak memungkinkan sedikitpun.

Beginilah cerita perjuangan beliau dalam membangun usaha BUDIDAYA JAMUR MERANG nya:

Beliau dulunya adalah seorang doktor teknik kimia institut teknologi bandung (ITB) pada tahun 1985 yang rela melepaskan pekerjaannya demi mewujudkan impian terbesarnya, yakni membuat bibit jamur merang untuk dibudidayakan sendiri. Usaha beliau pun membuahkan hasil yang sangat membanggakan, Sudah lebih dari 30 tahun beliau menekuni profesi sebagai petani jamur merang dan omsetnya mencapai milyaran per tahun.
Namun, bukanlah sebuah sejarah kesuksesan jika cerita tersebut begitu singkat dan tanpa perjuangan melawan kegagalan, kekecewaan, dan keputus-asaan. Bukanlah cerita sukses jika tanpa keringat dan air mata yang mengalir. (lebay ye..)

Perjalanan beliau tidak semudah dengan apa yang kita lihat dan dengar saat ini. Perjalanan yang penuh liku berhasil beliau lewati dengan gagah berani. Semuanya dimulai sejak ia bertemu dengan dosen tamu mikrobilogi dari uni eropa yang mengatakan bahwa sebenarnya orang-orang indonesia memiliki potensi SDA yang amat sangat kaya bila mampu mengolahnya. Sumber daya alam apakah itu??? Yakni jerami bekas panen padi. (Lho..kok bisa??) Mau dijadikan apa sampah begitu??? Coba anda ingat-ingat semasa anda kecil, tumbuhan apakah yang muncul dari balik jerami yang sudah membusuk disawah??? Yup, benar sekali. Tumbuhan itu adalah JAMUR yang edible (dapat dimakan).
“mengapa oleh para petani itu jerami harus dibakar, padahal jika dimanfaatkan ekonominya bisa mencapai 6 kali lipat” ujar dosen tamu tersebut. nah, tersadar akan kata-kata beliau pak mirsa mulai tergugah hatinya untuk mendalami ilmu mengenai budidaya jamur merang. Bayangkan, jaman dulu untuk mendapatkan jamur saja terkadang kita harus menunggu panen raya dulu kan?? (saya aja kali ya...hhe) pak Misa berniat untuk bisa membuat bibit jamur merang dan ingin ia budidayakan sendiri di tanah kelahirannya di Depok. 

Setelah melewati kegagalan berkali-kali dalam pembuatan bibit, akhirnya ada satu bibit yang berhasil ia ciptakan. Kemudian ia memutuskan untuk hengkang dari dunia pendidikan dan menjadi petani jamur sejati. Sungguh luar bisa tekad beliau, namun apakah semua orang menyetujui keputusannya??? Tentu saja tidak! Keluarga besarnya justru mengusir beliau dari rumah dan rekan-rekannya menjulukinya “intelektual dungu” karena melakukan restorasi yang gila pada saat itu. Bagaimana tidak gila??? Beliau benar-benar mengambil keputusan untuk meninggalkah profesi yang sudah aman dengan memburu suatu hal yang belum bisa dipastikan keberhasilannya pada saat itu. Wajar saja jika semua orang berpikir beliau itu “bodoh”. Namun lagi-lagi kekuatan akan kepercayaan dan tekad mengalahkan segalanya. 

Berawal dari uang saku 10.000 pemberian ibunya, ia merantau ke desa tetangga tepatnya di Desa Mekarjati, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Disanalah ia memulai segalanya dari “nol” dengan bermodalkan bibit jamur yang telah ia buat dengan susah payah. Ia mendatangi seorang bekas petani jamur untuk meminjam kumbung nya( rumah jamur). Karena petani itupun miskin maka terpaksa ia harus dibebankan biaya sewa yang tidak murah. (Wong sama-sama susah kok ya masih nyusahin orang ye.. hhhe) tapi apa boleh buat, untuk terus merajut asanya pak Misa akhirnya dihadapkan oleh masalah keuangan yang berbunga dari rentenir, yakni pengembalian dua kali lipat dengan tempo waktu yang singkat. Ya Allah...apakah anda pikir beliau akan mengambilnya??? Sebagai seorang yang taat, beliau pun meminta pertolongan dan petunjuk kepada Allah dngan melakukan shalat tahajjud. Memang benar sahabat, sholat disepertiga malam terakhir membuka peluang rejeki kita karena siapapun yang meminta akan dikabulkan dan siapapun yang memohon ampunana akan diampuni. Tidak percaya??? Just try it! Hhe

Subhanallah, maha suci Allah yang mampu mendatangkan rizki-Nya dari arah yang tak didugaduga. beliau pun akhirnya mendapat pinjaman dari tetangga-tetangga tanpa agunan sedikit pun.dengan penuh semangat, beliau pun mengisi kumbung-kumbung itu dengan jerami-jerami yang ia angkut sendiri dari sawah dan memanjat pohon kelapa untuk diambil daunnya sebagai bilik-bilik kumbung. Setelah menuggu 8 hari, jamur merang pun tumbuh dengan baik dan banyak hingga beliau mendapatkan omset sekitar 1,4 juta.
Sampai disini sajakah perjuangan beliau??? (singkat banget yak???) eh,,, ceritanya masih panjang sobat. Pak mantan petani jamur yang miskin itu tidak mengizinkan lagi pak Misa mengggunakan kumbungnya. Kenapa??? (wah...saya tidak tahu. Saat itu saya tidak hadir. Hhe) dan akhirnya beiau pun mencari-cari kumbung lagi untuk bisa di gunakan memproduksi jamur merang. Kumbung  milik seorang bekas sopir kedutaan besar amerika serikat pun menjadi penyelamat pak Misa kala itu. Beliau memanfaatkan kesempatan in sebaik-baiknya. Tanpa modal yang dipinjamkan, beliau pun harus rela meminjam uang setan kepada rentenir. (Memang sudah rejekinya ye.. ) dengan memodali 4 kumbung saja, dalam waktu 8 hari uang setan itu berhasil ia tutup. Dan 4 bulan kemudian beliau mampu membeli 4 kumbung tersebut beserta dengan lahannya. Subhanallah!  

Singkat cerita, dari 4 kumbung berkembang menjadi 12 kumbung dan beliau pun membeli 1 hektar sawah untuk memproduksi jerami. Dalam kemajuan pak Misa yang amat sangat pesat itu, pastinya merubah pemikiran orang-orang bahwa jerami padi bisa dimanfaatkan sebegitu apik dan bernilainya. Namun, Apakah orang-orang menyambut dan memberikan applause atas ide brillian tersebut???

Oh,,oh,,oh,,,
Sayang sekali kawan...Allah SWT sedang menguji pak Misa atas kesuksesan perjuangannya. Apakah beliau merasa tinggi atau tetap rendah hati. Puluhan warga yang merasa cemburu akan kesuksesan besar pak Misa pun beramai-ramai membakar kumbung-kumbung yang berdiri kokoh itu tanpa berprikemanusiaan (duh, lebay sangat deh. Hhe) tapi memang itu jelas-jelas tindakan yang sungguh tidak terpuji kawan, (jangan dicontoh ya anak –anak) merugikan dan menyakiti seseorang hanya demi memuaskan nafsu semata. Na’udzubillah...
Pak Misa pun merasa sangat terpukul atas kejadian yang menimpa dirinya kala itu, beliau hampir saja stress dan frustasi jika tidak mengingat akan keagungan Allah SWT, bahwa hanya dari DIA semata sumber dari segala sumber rezeki di turunkan. Tak mengapa jika Allah mengambilnya kembali, toh itu semua hanya titipan-Nya. Jika kita mampu menjadi pribadi yang ikhlas dan legowo, insyaAllah rezeki itupun akan dilipatgandakan ole-Nya. Dan memang betul saja janji Allah itu, karena pak Misa tidak berpuus asa dan terus bangkit Allah pun melipatgandakan rezeki pak Misa dengan kumbung yang dibangunnya sebanyak 30 kumbung dari uang hasil jerih payahnya selama ini yang ia simpan di dalam drum. Dengan dibantu tenaga kerja dan tekadnya yang membaja, kini pak Misa dikenal sebagai “jurig supa” yang diambil dari bahasa sunda yang artinya hantu jamur karena kesuksesan beliau dalam membuat bibit dan membudidayakan jamur merang sendiri. 

Semangat dan tekad beliau yang tak mudah padam itulah yang menghantarkan beliau pada saat sekarang ini. Tentu saja, semua ada campur tangan Allah dalam menjaga keimanan pak Misa untuk tetap taat dan sederhana meskipun sudah menjadi seorang petani jamur millyoner.
Sungguh, beliau sangat pantas untuk dijadikan seorang inspirator tidak hanya bagi kalangan petani jamur namun setiap mereka yang berniat untuk menjadi seorang yang ingin mewujudkan mimpi besarnya...

Semoga sahabat sekalian dapat mengambil hikmah dari perjalanan singkat beliau, seperti halnya saya.

Selasa, 07 Juli 2015

Jamur Merang usaha yang cemerlang!!!




Budidaya Jamur Merang di Indonesia telah ada sejak tahun 1995 dan dimulai sebelum abad ke 18 di Cina. Kini Jamur Merang (Volvariella Volvaceae ) menjadi sangat populer dikalangan masyarakat beberapa tahun terakhir, Pamornya terus melesat seiring dengan banyaknya petani Jamur Merang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia untuk Membudidayakan Jamur Merang dan memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu meningkat. 

Selain citarasanya yang enak dan memikat, Jamur merang mengandung banyak protein yang melebihi kandungan protein dari berbagai sayuran hijau organik lainnya. Banyak masayarakat yang meyakini akan Khasiat Jamur Merang  yang sering digunakan sebagai alternatif makanan yang dapat melangsingkan tubuh karena kandungan kalori dan kolesterolnya yang tinggi. Jamur merang juga sangat direkomendasikan untuk para vegetarian sebagai makanan pengganti daging dan sedang digalakan sebagai sayuran organik masa depan.

Kebutuhan akan jamur merang segar yang semakin meningkat ditengah-tengah masyarakat membuat mereka terus melebarkan sayap dalam membudidayakannya. Peluang dan profit yang diciptakan oleh kebutuhan akan jamur merang membuat sebagian besar orang Indonesia beralih kepada pembudidayaan jamur tersebut. Seperti halnya yang dilakukan oleh dosen ITB, Bapak Misa Suwarsa yang meninggalkan profesi Dosennya demi mencapai cita-citanya membuat Bibit Jamur Merang sendiri dan membudidayakannya sehingga kini beliau menjadi Petani Jamur Merang omset milyaran!!! siapa yang tak kenal dengan beliau, penghasilannya sebagai petani Jamur Merang malah jauh melebihi gajinya sebagai seorang dosen.

Oleh sebab itu, banyak yang mulai mengikuti langkah beliau dan beralih menginvestasikan diri MembudidayakanJamur Merang sebagai usaha utama maupun sampingan karena faktanya Membudidayakan jamur Merang bisa dilakukan oleh siapa saja, menngunakan media yang mudah didapat dan mudah dipasarkan. Tak terkecuali oleh anda yang juga ingin mencoba membuka peluang usaha tersebut dirumah. Ilmu pembudidayaan jamur merang dapat ditemukan dengan mengikuti pelatihan budidaya jamur merang, membaca buku atau artikel yang tersebar luas di internet, bahkan dapat terjun langsung menemui para petani jamur merang yang telah dulu berjalan untuk berkonsultasi. 

Pembudidayaan jamur merang memiliki Teknik Perawatan yang berbeda ditiap daerahnya karena faktor utama yang sangat mempengaruhi produksi jamur merang adalah cuaca. Beruntungnya, Indonesia merupakan salah satu tempat dimana banyak jenis dari jamur konsumsi tumbuh. Seperti jamur merang, jamur tiram, jamur kuping, dan jamur lingzi. Para petani mengunakan media yang berbeda-beda dalam membudidayakan jamur merang, tergantung kemudahan akses mendapat media tersebut. Itulah salah satu keunggulan jamur merang yang dapat tumbuh diberbagai media. Di Indonesia sendiri, ada Budidaya Jamur merang media limbahsawit (tangkos), budidaya jamur merang media kardus, dan budidaya jamur merang media jerami padi.

Jadi, apakah anda juga berminat untuk mencoba membuka peluang usaha dari Budidaya Jamur Merang dirumah??? Jangan lupa memilih bibit jamur merang yang bagus dan berkualitas disini.


Jumat, 03 Juli 2015

SATE JAMUR MERANG



Apa yang terbayang dalam pikiran anda jika mendengar kata SATE??? Bagi anda yang memiliki penyakit hipertensi,  SATE menjadi makanan yang begitu menakutkan dan wajib hukumnya untuk tidak disentuh lagi. Padahal sejatinya anda sangat menggemari makanan khas Indonesia yang biasanya berbahan dasar daging ayam atau daging kambing ini.
Tak perlu khawatir lagi, semakin berkembangnya tingkat kreativitas dalam dunia kuliner Indonesia dan menjamurnya berbagai jenis bahan makanan baru membuat para konsumen tidak perlu takut lagi mengonsumsi makanan yang disenangi nya. Banyak sekali alternatif pilihan ataupun varian masakan yang dapat mengganti jenis daging ataupun sayuran lainnya. Salah satunya menu masakan SATE yang biasanya dibuat dari daging ayam dan kambing, kini dapat diganti dengan daging JAMUR MERANG ataupun JAMUR TIRAM. Jenis bahan baku makanan yang satu ini sangat rendah lemak dan aman untuk dikonsumsi. Kandungan vitamin dan zat besinya dapat membuat tubuh menjadi lebih fit. Sangat mudah ditemukan di pasaran karena maraknya masyarakat yang mulai mengembangkan Budidaya JamurMerang bahkan hampir disetiap daerah diseluruh Indonesia.
Pastikan jamur yang anda olah dalam keadaan bersih dan segar. Resep olahan ini dapat anda buat sendiri dirumah. Untuk aneka resep olahan jamur lainnya dapat and abaca disini.
Bahan:
Jamur Merang                   6,2 Kg
Minyak goring                   300 ml
Kecap                                    secukupnya
Margarine                           secukupnya
Bumbu halus:
Gula merah                        400gr
Bawang merah                  300gr
Bawang putih                    100gr
Daun jeruk                          20gr
Kemiri                                   200gr
Lengkuas                             200gr
Ketumbar                            20gr
Garam                                  50gr
Kaldu sapi bubuk              100gr
Bahan sambal kecap:
Cabae hijau                        20gr
Tomat                                   400gr
Kemangi                              100gr
Kecap manis                       300ml
Cara membuat:
1.       Potong-potong jamur  menjadi dua bagian.
2.       Kukus jamur selama 15-20 menit. Angkat dan dinginkan.
3.       Panaskan minyak goring dengan api sedang, tumis bumbu halus dan aduk hingga harum. Tambahkan potongan jamur, masak hingga bumbu meresap. Angkat lalu biarkan beberapa menit atau simpan didalam kulkas semalam.
4.       Siapkan tusuk sate lalu isi tiap batang dengan lima irisan jamur merang atau sesuai selera.
5.       Olesi sate dengan margarine dan kecap.
6.       Bakar diatas bara arang hingga harum dan matang.
7.       Sambal kecap: campurkan semua bahan yang telah dipotong kecil-kecil hingga merata.
8.       Sajikan dengan lontong atau nasi. Berikan sambal.

Mudah bukan??? Anda bisa buat sendiri dirumah dengan ukuran sesuai selera. resep dipersembahkan oleh: LINTANG AGRO FARM
keyword: resep, sate, jamur merang, lintang agro farm, lampung