Membudidayakan
jamur merang baik dengan media tangkos (limbah sawit) ,dengan jerami padi,
ataupun media kardus semuanya memiliki teknik perawatan yang sama untuk
meningkatkan hasil produksi jamur merang.
Perwatan
yang diberikan untuk jamur merang berbeda dengan teknik dasar merawat jamur
tiram. Jika jamur tiram memiliki
perawatan yang lebih mudah dan santai, jamur merang malah sebaliknya, perawatan
yang diberikan harus sangat khusus dan mahir. Hal ini dikarenakan jamur tiram
lebih mudah tumbuh. Perbedaan tempat biasanya juga sangat mempengaruhi cara
perawatannya. Budidaya jamur merang di daerah normal (tropis) lebih mudah dalam
mengatur suhu dan kelembapan ruangan dibandingkan dengan budidaya jamur merang
di daerah yang tingkat panasnya sangat tinggi ataupun sangat rendah seperti di
daerah Kalimantan dan pegunungan.
Perawatan
yang intensif amatlah penting demi menjaga kualitas produksi selayaknya merawat
tumbuhan hijau organic lainnya. Oleh karena itu para petani jamur perlu menjaga
dan mengerti kiat meningkatkan produksi jamur merang.
Berikut
beberapa hal yang sangat penting untuk diperhatikan demi tercapainya
produksi maksimum pada jamur merang hingga 30-35 % berat basah media adalah :
A. Suhu
Kumbung
harus diusahakan bersuhu tidak lebih dari 38o C atau kurang
dari 30o C yakni antara 32-38o C. Mengapa? Karena pada
suhu dibawah 30o C akan mengakibatkan bentuk tubuh jamur yang tak
sempurna karena proses tumbuhnya yang cepat. Batang jamur akan memanjang dan
kurus,serta payung akan lebih cepat
terbuka. Apabila suhu berada
diatas 38o C tubuh jamur akan tumbuh kerdil dan payungnya keras.
Bahkan gulma Coprinus akan tumbuh subur jika
suhu mencapai 40o C.
Lalu bagaimana cara mengatasi kelebihan suhu pada
kumbung??? Yang bisa anda lakukan adalah membuat aerisasi yang baik dengan
membuka jendela kumbung depan dan belakang untuk beberapa saat.
B. Kelembapan udara
Pertumbuhan jamur yang optimum adalah pada kelembapan 65%
untuk miselium dan 80-85% untuk tubuh buah. Bagaimana jika kelembapan udara (relatif humidity/Rh) terlalu tinggi dan
terlalu rendah??
Jamur merang akan mudah busuk, berwarna kecoklatan, cepat
layu dan basah saat kelembapan udara antara 95-100%. Sebaliknya, kelembapan
rendah dibawah 80% akan membuat jamur tumbuh dibawah media merang, kecil
bertangkai panjang dan payung jamur mudah terbuka.
C. Oksigen
Oksigen
(O2)
tidak hanya dibutuhkan oleh manusia
saja, jamur yang bersifat saprofit pun
juga memerlukan nya untuk tumbuh kembang yang baik., Oksigen sangat dibutuhkan pada saat
stadia pembentukan tubuh terbentuk dengan
aerisasi
(aliran Udara) sedangkan saat miselium
berkembang, kebutuhan akan oksigen hanya
sedikit.
Usahakan kumbung jamur terpenuhi akan oksigen yang cukup,
karena apabila oksigen dalam kumbung mengalami kekurangan akan menyebabkan
payung menjadi kecil dan cenderung untuk mudah pecah, bentuk tubuh buahnya pun
menjadi abnormal. kekurangan oksigen yang ekstrim dapat diketahui apabila
seseorang yang masuk kedalam kumbung mengalami ketidaksadaran diri (pingsan)
hanya beberapa menit saja berada didalam.
Suhu dan kelembapan udara dapat diatur kembali dengan
membuka jendela kumbung selama 1- 2 jam.
D. Karbondioksida
Pengahambat
pertumbuhan jamur merang biasanya karena adanya konsentrasi karbondioksida (CO2)
dalam kumbung. Akumulasi
karbondioksida sampai 5% menyebabkan jamur tidak pernah membentuk tubuh buah.
Sementara itu, konsentrasi karbondioksida mendekati 1% menyebabkan tubuh buah
akan memanjang (etiolasi) dan payungnya kecil.
Oleh
karena itu, bukalah jendela kumbung hingga
terjadi aliran udara untuk mengurangi konsentrasi karbondioksida, terutama pada
stadia pemeliharaan. Namun, suhu dan kelembapan udaranya harus tetap
dipertahankan optimum.
E.
Cahaya
Jamur
merang sangat membutuhkan cahaya matahari tidak langsung untuk
menginisiasi (memicu) pembentukan primordia atau tubuh buah yang kecil dan
untuk menstimulasi pemancaran spora.
Umumnya spora cendawan atau jamur bersifat positif
fotografik (tertarik cahaya) dan memancarkan sporanya ke arah cahaya. Ini
berarti pemasukan cahaya hanya sedikit dan tidak lama (1-2 jam) pada 5-6 hari
setelah peletakan bibit dan 2-3 hari setelah periode panen pertama.
F. Derajat keasaman
Miselium jamur atau cendawan dapat tumbuh pada kisaran
derajat keasaman (pH) media 5,0 – 8,0. Untuk jamur merang, pH optimum media
harus sekitar 6,8 – 7,0. Oleh karena itu, kompos jamur merang biasanya masam
(pH dibawah 6) sehingga perlu diberi kapur agar pH-nya naik. Jika pH terlalu
tinggi (lebih dari 7), tubuh buah jamur tidak berkembang baik. Dengan mengatur
pH yang optimum untuk jamur merang sebenarnya sekaligus mengurangi pertumbuhan
gulma jamur seperti Coprinus.
G.
Sanitasi dan
Higienis
Kumbung jamur yang tertutup tidak berarti selalu
terhindar dari kontaminasi hama dan gulma sehingga setiap petani sangat
dianjurkan untuk senantiasa menjaga kebersihan pada rumah jamur tersebut.
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan:
1) Pintu dan
jendela kumbung harus bisa ditutup rapat. Gunakan kasa nyamuk pada jendela agar
udara yang masuk dan keluar dapat tersaring dengan baik
2) Gunakan keset (foam) yang setiap pagi dibasahi
Sdengan karbol 2% atau kloroks 2%.
3) etelah
membersihkan kumbungdari kotoran atau sisa merang/kapas/dedak sangat diperlukan
untuk melakukan sterilisasi kumbung setiap hari. Sterilisasi dilakukan dengan
penyemprotan larutan formalin, gunakan penutup hidung dan jangan masuk kedalam
kumbung karena formalin sangat beracun dan mematikan. Bila tidak dapat menjaga
kesehatan diri, sebaiknya jangan memakai formalin, tetapi kloroks 2%.
4) Amati selalu
ruang di dalam maupun disekitar kumbung agar terhindar dari lalat, tungau, dan
tikus. Lalat dan tungau dapat membawa spora kontaminan. Ayam pun jangan sampai
masuk kedalam kumbung.
5) Selalu cuci
tangan dan kaki, berpakaian bersih, serta perlakukan dengan kasih sayang selama
pemeliharaan jamur. Artinya, jangan menyiram, membersihkan, atau memetik jamur
dengan cara kasar.
6) Hindari keluar
masuk kumbung terlalu sering, apalagi pindah dari kumbung satu ke kumbung lain.
hal ini akan mempercepat terjadinya pencemaran. Mulailah meLakukan pemeriksaan
kumbung dari stadia jamur yang paling muda penanamannya.
7) Buanglah kompos
dan bibit yang sudah jatuh ketanah, jangan dikembalikan pada rak lagi.
8) Segera lakukan
pemetikan pada jamur yang payungnya sudah mulai berkembang atau baru pecah agar terhindar dari
pemencaran spora.
9) Gunakanlah
keranjang atau wadah yang bersih dan selalu dicuci agar terhindar dari
kontaminasi hama.
10) Berikan
perhatian yang intensif pada kebersihan kumbung saat menyiram, memanen, dan
membersihkan gulma.
Demikianlah kiat meningkatkan produksi jamur merang yang dapat
dipraktekkan untuk meningkatkan hasil produksi jamur merang anda. Tidak semua
teori yang ada sama dengan apa yang terjadi di lapangan, karena akan ada banyak
hal yang mempengaruhinya. Bisa jadi anda akan menemukan hal luar biasa
dibandingkan dengan apa yang sudah terjadi sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar